By: Niki W S
Emosi tanpa ekspresi, pergolakan jiwa mendera rasa,
laksana api berkecamuk oleh angin, tak mampu melelehkan satu asa,
seperti pusaran badai di ruang hampa, tak kuasa menyentuh dunia nyata,
adalah guncangan dahsyat di palung jiwa, tak mampu menggetarkan partikel semesta.
Emosi tanpa ekspresi, sajak-sajak terbuang dalam angan-angan belaka.
adalah kalimat terputus oleh kata-kata, bak tumpukan huruf tak bermakna.
laksana penyair mengkalamkan karya sastra tanpa suara.
seperti nyala api tanpa udara, segera padam tak bercahaya.
.
.
Emosi tanpa ekpresi, bantahan nyata pada dialog satu jiwa.
seperti goresan pena tanpa tinta, membekas tiada arti.
adalah cerita-cerita utopis digubahkan dalam kalimat majazi
laksana mimpi dalam mimpi, imajinasi liar tak bertepi.
Emosi tanpa ekspresi, sejatinya keberartian yang sesungguhnya.
yakinlah, api menyala syahdu bersanding mesra bersama udara pada masanya.
biarkanlah, kata-kata mengenggam huruf, harmoni pada kalimatnya.
ikhlaskanlah, mimpi-mimpi mengudara bebas memeluk kenyataan pada waktunya.
Sejuta syair yang engkau tuliskan dengan tinta darah sekalipun, ta’akan mampu mengubah ketetapannya,namun do’a yang mampu mengantarkan dari tiada menjadi ada.
Pekanbaru, 17 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar